Saturday, March 25, 2017

Mengumpulkan Nyali Menjelang Melahirkan

Entah kenapa... Apakah ini dirasakan oleh semua yang sedang hamil? Deg-degan mendekati masa persalinan? Saya rasa sebagian besar akan berkata "Ya" "Deg-degan".

Rasa campur aduk antara deg-degan takut dan excited menyambut si kecil lahir di dunia :)
Haha bagi saya, (walaupun ini adalah hamil yang ke-dua) teteppppp deg-degan bingits. Kau tahu bagai ada di ujung jurang. Hidup dan mati. Dan pastinya saya, kami dan semua ibu hamil mengharapkan yang terbaik saat persalinan nanti.

Katanya, persalinan ke-dua akan lebih mudah, karena sudah terbentuknya jalan lahir. Hm iya kah? Mudah-mudahan saja.

Di kehamilan yang pertama, memngan saya mengurangi kerja berat jika sudah terasa sesak napas. Di trimester ke-3 bahkan saya sempat menghentikan aktivitas mencuci / menyetrika baju. Masa hamil dilewati dengan banyaknya me time, makan enak, berjalan-jalan, ya semua yang bikin happy. Bedanya di kehamilan ke-2 ini, ulala semua berbanding terbalik. Sampai trimester 3 ini, menjelang 36 minggu, yang prediksi melahirkan tengah bulan depan (berati kandungan sekitar 8 bulan ya) saya masih melakukan aktifitas yang berat. 
Beberes bisa dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, iya, karena proses renovasi rumah yang mewajibkan mau ga mau harus beberes (sebenernya renov rumah bikin makan ati :)) ingin deh hati ini segera move on dari bau bau renov rumah). Ditambah lagi sembari mengurus si Kakak yang masih butuh bantuan Emaknya dalam beraktivitas. Memandikan, menyuapi, menemaninya main sampai tidur.
"Ibu hamil ga boleh cape", iya sayapun tahu. Saya hanya banyak berdoa pada Tuhan agar menguatkan hati dan fisik ini. Dan saya pun menguatkan hati 'ayo pasti bisa. banyak kok ibu hamil yang bisa dibilang kerja rodi, mereka tetap kuat dan semangat', entah kalau saya ga kuat hati, mungkin fisik ini pun ga akan kuat.

Dokter bilang, "biasanya ga akan beda jauh dengan kakaknya". Wow, berarti saya bisa melahirkan dalam janggka waktu dekat ini. Karena Kakak lahir di usia kandungan 36 weeks, saya lupa tepatnya lebih berapa hari. Menurut aplikasi pregnancy, usia kandungan saya saat ini adalah 35 weeks 4 days. Alamak, dag dig dug ser! Ditambah lagi sekarang mulai sering kontraksi palsu. Perut mengeras dan bikin sulit gerak.

Hospital bag sudah saya siapkan kemarin, tinggal tambah-tambah sedikit kelengkapan. Tinggal siapkan nyali untuk melahirkan. Hehe. Sungguh deg-degan seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Saya berharap persalinan yang ke-2 ini diberi kelancaran, kemudahan oleh Tuhan. Karena saya ingin bisa memeluk anak-anak, menjaganya sampai mereka dewasa. Bagaikan nyawa taruhannya, kadang berpikir kejauhan, langsung kusebut nama Tuhan dan buang jauh pikiran menakutkan itu.
Sama halnya di kehamilan peratama, ketakutan yang sama. Tapi rasa takut ini tiba-tiba sirna saat detik-detik melahirkan. Ya, dikalahkan oleh rasa excited melihat bayi kecil mungil yang lucu! Dan juga rasa takut sudah K.O karena rasa mulas lah yang juara saat itu. Mak plis pengen cepet berojolan. Hehehe.

Tidak mau sesar :)) Jangan sampai, maksudnya. Bukan apa-apa, saya ngilu jikalau perut musti dibelek-belek. Beberapa kali saya mencoba melihat video melahirkan secara sesar, dan jantung ini langsung berdebar kencang. Haha.. Ada yang bilang, melahirkan sesar itu lebih mengurangi rasa sakit si ibu. Tapi entahlah, karena saya belum merasakan. Hanya saja setelah melahirkan, penyembuhannya itu yang cukup menyiksa. (ka ta nya).
Melahirkan secara sesar pun dikarenakan oleh banyak faktor, google bisa menjawabnya. Intinya untuk keselamatan ibu dan anak.

Saya harap, saya bisa melahirkan secara normal lagi. Amin. Rasa-rasa sakit memang dirasakan ketika mulas. Apalah itu namanya, sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sampai saya lupa tepatnya sakit seperti apa apa saja yang kerasa. Yang saya ingat 'Sakittt. Seperti mau buang air besar tapi harus ditahan dulu sampai waktu yang tepat'.
Kata-kata yang saya ingat "Sus/ Dok kapan boleh keluar. Udah ga kuat" (Hahahhaha :)))) ).
"Sebentar ya Bu, Tahan dulu". Mungkin karena pada saat itu, pembukaan belum full, jadi jalan keluar pun masih sempit. Kebetulan waktu mau melahirkan Kakak, ketuban Emak pecah duluan, jadi mau ga mau harus induksi karena air ketuban yang terus-terusan keluar, bahaya kalau sampai keburu habis.
Orang bilang rasa sakitnya sampai tulang kerasa patah semua!! Iya mungkin ya, saya lupa. Sakit sampai sulit senyum deh pokoknya, wajahpun mungkin sudah ga Kobe lagi, wkwkkw haha wqwwqwqwq. "Bu, ayo dong ketawa-ketawa lagi, bercanda lagi kayak tadi. Semangat ya Bu, bentar lagi melahirkan, ditahan aja dulu"
'WQ, sus boro-boro pengen senyum, WQ' dalam hatiku. Berusaha senyum tapi sulit. Baru mau senyum, rasa mulas sudah kembali menyerbu.Induksi itu mulasnya bertubi-tubi!

Jadi benar-benar saya harus siapkan mental (lagi). Ingatlah yang indah-indah, agar hati tenang dan semua berjalan dengan lancar. Harapan bisa melahirkan normal, jika keadaan memaksa sesar, yaaa hmmm... emmm... mau dikata apa lagi.... Mungkin itu jalan terbaik... Tapi saya harap, normal. Bismillah...
Setelah kemarin-kemarin bercakap dengan dokter, ia pun sangat mendukung saya melahirkan secara normal. Salah satunya karena ada Kakak, melahirkan normal proses penyembuhannya lebih cepat dan banyak keuntungan positif lainnya. Saya bisa kembali beraktivitas seperti biasanya dengan cepat.

Hari senin (lusa) saya berencana untuk cek kandungan. Semoga hasilnya bagus. Saya siap melahirkan dengan usia kandungan yang sama dengan Kakaknya terdahulu, yap saya sudah siap kapanpun,.....tapi (eh) tentunya jikalau memang kondisi bayi suda benar-benar matang dan si kecil sudah siap lahir ke dunia.

Bismillah, Semangat!!!!


35weeks 4days. Emak 54,9kg
35weeks 4days. Emak 54,9kg

kok tiba-tiba berasa gede yah perutnya di 35w 4d ini :))


33 weeks lalu






No comments:

Post a Comment

Devon Rex Cat