Friday, June 11, 2010

Harmonica Untuk Senja

Ya, sore hari ini keadaan tubuh sungguh drop, lemas, pusing, makan apapun terasa pahit. Nampaknya ini akibat dari makan yang tidak teratur, bergadang, kehujanan dan keanginan saat saya gencar mengerjakn tugas di rumah teman selama 5 hari berturut-turut, dan pulang pada saat orang-orang sudah tertidur pulas, kira-kira pukul 11 malam -02 pagi.

Seperti biasa, banyak hal-hal yang saya lihat saat perjalanan pulang ke rumah sore hari ini.
Angkot yang saya tumpangi berhenti di perempatan lampu merah, tentu karena pada saat itu lampu sedang berwarna merah, otomatis harus berhenti.

Banyak sekali pengamen jalanan yang berada di sini. Ada anak kecil, remaja, bahkan kakek-kakek pun ada. Mereka banyak yang menggunakan kecrekan (untuk anak kecil) sambil bernyanyi lagu yang lagi jadi top saat ini, band-band armada, wali, entah band itu yang sering ngetren di pinggiran jalan saat mengamen. Sang kakek yang menyanyikan lagu Iwan Fals dan lagu-lagu tentang negeri ini, mengkeritik pemerintahan.

Tapi perhatianku teralihkan pada pengamen laki-laki yang umurnya mungkin sama denganku, 18tahunan. Dia membawa gitar dan harmonica yang dikaitkan oleh alat ke bahunya. WAW?! sungguh indah lagu yang dimainkannya. Lelaki bertopi hitam belel ini membawakan instrumen lagu BUNDA!
melodinya dimainkan dengan harmonica, dan diiringi oleh gitar.
Jarang sekali pengamen yang membawakan lagu seperti ini, menurut saya ini adalah lagu yang sangat berbobot dan dapat menyentuh hati setiap pendengarnya.
Lagi-lagi WAW, saya merinding saat mendengar lagu ini, apa sang pengamen sangat menghayati saat membawakan lagu atau saya yang terlalu masuk ke dalam lagu ini Entahlah..

Kalau saja semua pengamen bisa membawakan lagu yang berbobot, mungkin para penumpang angkot atau pengendara akan memberikan uang yang cukup besar, misalnya seribu rupiah, bukan hanya seratus atau dua ratus bahkan lima puluh perak. Seperti yang didapatkan pengamen ini, cukup lumayang dibandingakan penagmen lain yang menagmen sebelumnya ke angkot yang saya tumpangi.

Lampu hijau, angkot pun tancap gas. Hmmmm, suara harmonica tadi sore indah sekali. Terus terngiang di perjalanan sore iniiii dan membuatku ingin cepat sampai rumah untuk bertemu mama dan nenek..

:)



Saya tidak sempat mengambil foto sang pengamennya :(

No comments:

Post a Comment

Devon Rex Cat