Tak terasa kini Aiko berusia 24 bulan 19 hari :)
2 tahun pulasaya telah menjadi seorang ibu. Rasanya? Luaaaaar biasa!
Bagaimana rasanya ketika mendekap tubuhnya yang masih merah baru lahir, telungkup di atas dada ini. Setiap kali mengingat momen melahirkan, sungguh bahagia rasanya, air mata tak terasa sudah menetes, dan pastinya, tersenyum.
Hamil tak seberat yang saya bayangkan. Melahirkan tak semengerikan yang selama ini saya takutkan. Hanya saja yang memang saya khawatirkan, sungguh takut rasanya saya kehilangan nyawa ketika melahirkan, hehe. "Betapa inginnya saya merasakan kebahagiaan ketika melihat si kecil. Semoga Tuhan beri umur panjang, bismillah", ini nih yang seringkali ada di dalam benak ketika usia kandungan sudah besar.
Terimakasih Tuhan, karena Engkau selalu memberikan rezeki yang tiada batasnya! Sampai detik ini...
Pertama kali masa-masa menjadi ibu memang terasa lelah, mungkin karena masih masa penyesuaian. Karena WOW! Kurang tidur? Yasshh, di awal-awal saja sih, karena harus bangun 2 jam sekali untuk menyusui atau ganti popok. Lama-lama sudah terbiasa menyusui sambil tidur. Bayi nyenyak, emakpun nyenyak, walau esoknya pinggang sakit-sakit karena posisi tidur yang selalu miring ke arah bayi.
Kini si kecil sudah 2 tahun, sudah disapih. Hmmmm, kadang tiba-tiba rindu menyusui. Karena ketika menyusui, kita bisa mendekap dan memandang si kecil sangatttt dekat! Bahkan rasanya ada suatu aliran -bahagia- yang begitu deras, kedekatan seorang anak dengan ibunya.
Sebagai seorang ibu pasti ingin anaknya menjadi anak yang baik, dengan cara didiknya masing-masing. Saya memang bukan tipe ibu pemanja, karena saya berharap anak saya terbiasa hidup mandiri.
Anak kan masih kecil, kok ga dimanja?
Saya berharap kelak si kecil tidak selalu tergantung pada orang lain, ia bisa menjalani hidup dengan semangat! Mau berusaha.
Ada kok saatnya kita manja-manjaan :) Tidak mungkin saya lewatkan juga pastinya..
Dulu selagi bayi, memang sempat suka digendong-gendong, karena tak tahu lagi caranya bagaimana agar ia terdiam tanpa rewel. Sampai beberapa bulan, dan saya rasa dia mulai 'bau tangan', sejak dari situ saya mulai biasakan untuk tidak menggendongnya. Awal memang sulit dan tidak selalu berhasil, lagi-lagi ia minta digendong. Tapi lambat laun, ternyata dengan 'ngencarkeun' di kasur atau karpet, justru perkembangannya lebih baik dan cepat. Ia bebas berguling-guling, merangkak , berjalan dan lainnya.
Ada satu keuntungan juga untuk Emak, Emak bisa sambil bebersih sampai pekerjaan making money. Hihi..
Kemandirian sedari dini?
Sedari usia kurang dari 2 tahun, saya selalu mengajak Aiko membereskan mainannya. Bukan beres-beres sendiri, tapi bersama-sama. Dan sampai kini ia selalu membereskan mainannya. Terlebih lagi ketika ia ingin bergati permainan, mainan yang sebelumnya dimainkan akan ia rapihkan terlebih dahulu. Untuk sekarang, seringkali ia bereskan sendiri, niat dari dirinya sendiri. Senang hatiku....... "Nak, :)" a.k.a terharu. Haha sekarang dikit-dikit terharu boook kalau lihat perkembangan anak.
Sudah tau di mana tempat buang sampah, sehingga ia tidak suka buang sampah sembarangan. Terkadang ia tiba-tiba memungut sampah yang terjatuh, lalu membuangnya.
Menyimpan baju kotor ke keranjang laundry. Melepas sendalnya setelah pulang ke rumah dan disimpan di rak sepatu. Menyimpan gelas minum di tempatnya. Dan peletakan benda lainnya.
"Sayangku, kamu masih kecil, tapi emak senang sekali kamu bisa mengerti hal-hal seperti ini" ucapku dalam hati.
Hal kecil yang sangat berarti besar untuk kedepannya...
Cukup banyak hal yang tidak saya ajarkan, entah kenapa, dia bisa mengingat step by step hal itu. Sungguh benar adanya, anak akan selalu belajar disetiap hari, belajar apa yang ia lihat. Semoga Emak bisa menjadi contoh yang baik untukmu, Emak pun masih belajar menjadi orang yang baik.
Jikalau ia ingin melakukan sesuatu, tak segera dengan instant saya berikan bantuan. Tapi saya lihat dulu dari jauh, awasi, dan semangati, agar ia berani mencoba terlebih dahulu. Kalau ia sudah pusing? "Yuk kita coba bareng-bareng. Kalau Aiko semangat, Aiko pasti bisa. Coba kasih tau mama dong gimana caranya." atau "Sayang, cobanya pelan-pelan ya. Mama coba ya... Pelan-pelan, Semangat, Senyum... Horeeee nih mama bisa. Aiko juga pasti bisaaaa. Yeayy" Di sini seringkali ia merasa tersemangati! Mau mencoba, dan menjadi bisa.
Mungkin memang terkadang gemas rasanya ketika melihat yang apa yang ia coba, duh lamaaa.. Tapi, inilah momen ia belajar. Maka, bersabarlah Emak ini. TikTok Tik Tok.. Tak apa :)
Senangnya, efek positif mulai terlihat...
Semoga hal positif yang biasa kau lakukan saat ini, akan selalu terbawa sampai kau dewasa. Hal kecil sampai hal besar.
Semoga Emak bisa memberikan contoh yang baik untukmu, Nak.
*kalau kesel atau sedih, di kamar mandi aja deh :)) biar ga keliatan.
No comments:
Post a Comment